“Dikisahkan, seorang mandur pembinaan bangunan yang sedang bekerja berada di tingkat atas bangunan, dia ingin menyampaikan pesanan penting kepada pekerjanya yang sedang bekerja di bahagian bawah. Mandur itu menjerit-jerit memanggil seorang pekerjanya itu agar mendongak ke atas sehingga dia dapat menjatuhkan catatan pesanan. Tetapi bunyi mesin dan pekerjaan yang bising, tukang yang sedang bekerja di lantai bawah tidak dapat mendengar panggilan dari sang Mandur. Meskipun sudah berusaha menjerit dengan kuat, usaha sang mandor tetaplah sia-sia.
Akhirnya mandur mendapat idea untuk menjatuhkan duit syiling untuk menarik perhatian pekerjanya itu. Apa yang berlaku ialah pekerja itu berhenti seketika dari kerjanya, mengutip duit itu dan menyambung semula kerjanya. Beberapa kali mandur itu menjatuhkan duit syiling tapi semuanya gagal untuk membuat pekerja mendongak ke atas.
TIBA-TIBA .....
Si mandur itu mendapat idea lain, ia kemudian mengambil batu kecil yang ada di depannya dan melemparkannya tepat mengena seorang pekerja yang ada dibawahnya. Karena merasa sakit, pekerja itu mendongak ke atas mencari siapa yang melempar batu itu. Kini sang mandur dapat menyampaikan pesan penting dengan menjatuhkan catatan pesan dan diterima oleh pekerja dilantai bawahnya.
Sudah berapa banyak “duit syiling “ yang dijatuhkan untuk kita... segala kenikmatan yang diberi kadang-kadang jarang menjadikan kita untuk “mendongak ke atas”. Kerana itu kadang-kadang Allah “menjatuhkan batu” , pengalaman pahit, kesulitan, kehilangan, kegagalan... supaya kita mahu menengadah kepadaNya, bersyukur, redha dan pasrah....
Semoga Allah menerima kita sebagai hambanya
thanks for having comment my blog
ReplyDeleteAnalogi yang menginsafkan, syukran ustazahlina ^_^ thanks Allah!
ReplyDelete